Jajan Tanpa Plastik: Tren Baru yang Ramah Bumi di SMP
Negeri 1 Weru
Oleh Erina Amelia Putri (Kader Adiwiyata SMPN 1 Weru)
Apa sih Adiwiyata
itu?
Adiwiyata adalah
program yang diluncurkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan warga sekolah tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Program ini, yang dikenal secara internasional sebagai Green School, bertujuan
untuk menciptakan sekolah yang peduli terhadap lingkungan dan mendukung
pelestarian serta pembangunan berkelanjutan.
Tujuan umum dari
Adiwiyata adalah menciptakan sekolah yang tidak hanya peduli terhadap
lingkungan tetapi juga aktif berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan
demi kepentingan generasi sekarang dan mendatang. Secara khusus, Adiwiyata
bertujuan membentuk warga sekolah yang bertanggung jawab dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan melalui praktik tata kelola sekolah yang baik.
Program Adiwiyata
melibatkan empat komponen utama yang saling berkaitan:
1. Kebijakan yang
Berwawasan Lingkungan
2. Pelaksanaan
Kurikulum yang Mengintegrasikan Aspek Lingkungan
3. Kegiatan
Partisipatif yang Berfokus pada Lingkungan
4. Pengelolaan
Fasilitas yang Ramah Lingkungan
Selain
itu,adiwiyata memberikan berbagai manfaat, antara lain:
1. Mendukung
pencapaian standar kompetensi pada pendidikan dasar dan menengah.
2. Mengoptimalkan
penggunaan dana operasional sekolah dengan menghemat sumber daya dan energi.
3. Mewujudkan rasa
kebersamaan di kalangan warga sekolah dan menciptakan lingkungan belajar yang
nyaman.
4. Menjadi media
pembelajaran untuk nilai-nilai pelestarian lingkungan hidup.
5. Meningkatkan
perlindungan lingkungan melalui upaya pengendalian pencemaran dan pelestarian
fungsi lingkungan sekolah.
Konsep 5R dalam
Lingkungan
Konsep 5R adalah
pendekatan penting dalam pengelolaan lingkungan:
1. Refuse
(Menolak): Menghindari produk plastik sekali pakai.
2. Reduce
(Mengurangi): Mengurangi penggunaan barang untuk meminimalkan limbah.
3. Reuse
(Menggunakan Kembali): Menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan.
4. Recycle (Daur
Ulang): Mengolah kembali material menjadi produk baru.
5. Replant
(Penanaman Kembali): Menanam kembali tanaman untuk menghemat pengeluaran atau
menghasilkan nilai ekonomi.
Untuk mendukung
kegiatan adiwiyata ini,SMP N 1 Weru mengadakan beberapa program.
Budaya jajan tanpa
plastik di SMP N 1 Weru adalah salah
satu inisiatif untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan cara
mengadopsi kebiasaan yang lebih ramah lingkungan. Hal ini melibatkan perubahan
dalam cara siswa, guru, dan staf membeli, membawa, dan mengonsumsi makanan dan
minuman di lingkungan sekolah.
Dalam program ini
para siswa diminta untuk membawa wadah makan dan minum dari rumah untuk
mengurangi impor sampah dari luar sekolah.
Selain itu SMP
Negeri 1 weru juga mengadakan program pemilahan sampah untuk memisahkan sampah
organik dan anorganik.Nah, beberapa sampah anorganik yang masih dapat digunakan
akan didaur ulang menjadi barang baru yang lebih berguna.
Kemudian , SMP N 1
Weru juga melaksanakan kegiatan untuk merawat dan menanam tanaman yang
dilakukan oleh seluruh siswa terutama oleh kader adiwiyata.Siswa siswi Di SMP
ini juga tidak diperbolehkan merusak tanaman ataupun mencabut tanaman tanpa
izin.
Siswa siswi juga
tidak diperkenankan untuk membuang sampah sembarangan dan selalu menjaga
kebersihan lingkungannya.
SMP N 1 Weru juga
mengadakan kampanye dan edukasi secara berkala kepada siswa tentang program
program adiwiyata tersebut
Untuk mendukung
program program tersebut SMP N 1 Weru membentuk suatu kader adiwiyata yang
dibagi menjadi beberapa pokja.
Hal ini sangat
penting untuk diterapkan di dalam sekolah karena dapat:
1. Meningkatkan
Kesadaran Lingkungan: Sekolah dapat menanamkan nilai lingkungan pada siswa dan
mengajarkan dampak negatif plastik.
2. Membentuk
Kebiasaan Baik: Kebiasaan membawa wadah makanan dan botol minum sendiri dapat
membentuk perilaku ramah lingkungan.
3. Mengurangi
Limbah Sekolah: Mengurangi plastik sekali pakai mengurangi jumlah sampah dan
menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Cara Menerapkan Budaya
Jajan Tanpa Plastik di Sekolah
1. Edukasi dan
Kampanye: Mengadakan kampanye dan program edukasi tentang bahaya plastik dan
manfaat pengurangan sampah plastik.
2. Fasilitas Ramah
Lingkungan: Menyediakan tempat sampah terpisah dan kantin tanpa kemasan plastik.
3. Kolaborasi
dengan Penjual: Mengajak kantin dan penjual makanan untuk menyediakan kemasan
ramah lingkungan.
Jajan tanpa plastik
dapat memberikan banyak dampak positif seperti:
1. Lingkungan yang
Lebih Sehat: Mengurangi plastik sekali pakai membuat lingkungan sekolah lebih
bersih.
2. Mendorong
Kreativitas: Siswa dapat mencari cara kreatif dalam mengemas makanan.
3. Menjadi Contoh
untuk Komunitas: Sekolah yang menerapkan budaya ini dapat menjadi inspirasi
bagi komunitas sekitarnya.
Kita Semua tahu
bahwa plastik memberikan banyak dampak buruk kepada lingkungan sekitar karena
ia tidak mudah terurai.Maka dari itu,ayo kurangi penggunaan plastik dengan cara
jajan tanpa plastik!.
Dengan menerapkan
budaya jajan tanpa plastik, SMP Negeri 1 Weru tidak hanya berkomitmen terhadap
lingkungan tetapi juga mendidik generasi mendatang untuk hidup lebih
berkelanjutan.